Apel Merah Itu

Sunday, September 13, 2020

 

Aku ingin jam dinding itu berhenti

Terpaku untuk menatap kami,

dengan iri,

dengan sembunyi.

 

ketika langit menyaksikan lindungannya,

terlalu menduakan—mencoba tuk mengusirnya,

membuat mendung untuk mulai basah,

di samping apel merah itu senyumku merekah.

 

menanti balasan,

menanti makian,

berganti senyuman,

banyu biruku menenangkan.

 

Bila memeluk adalah peredam,

maka seharusnya itu yang kusaksikan,

diantara rentang tangan,

yang diam-diam saling menghangatkan.




You Might Also Like

0 komentar

About Me

Like us on Facebook

Popular Posts

Instagram