Ayahku Mahir Menyimpan

Friday, September 25, 2020

 

Garis panjang nan bisu semakin  keras berbunyi

Melenting dalam sepi—ayah menyambut sebilah besi

Kutanyakan mengapa sudut itu tajam

Namun tak menjawab, senyum ayah melengkung dalam kelam.

 

Ayah berkata, “tunggu disini”

Namun ibu menurut kuarsa tak sanggup.

Saat matahari mulai terbit eksistensi itu menghilang

Tetangga mencari,  ayah berderap menjauh pergi.

 

Kukatakan disini,

mereka tak mendengar.

Ku teriakan kami tertinggal dalam sepi.

Ayah bilang kami pergi meninggalkannya sendiri.





You Might Also Like

2 komentar

About Me

Like us on Facebook

Popular Posts

Instagram