Daksamu antun, pana tak melupa.

Bagaskara menjadi lentera.

Saat sepi ku alun resah.

Saat gundah kau pergi, jengah.

 

Hibur,

Dulu kau pelipur.

Bak purnama ku tersenyum.

Dalam rasa yang hinggap terus mengalun.

 

Berbalas,

Namun tak ingin dibalas.

Bisakah berhenti sejenak?

Kau pembunuh semua luka.

Dalam senyap aku ingin menyapa.

 

Bernyanyi, ku sumbang.

Menulis, aksaramu terlalu terang.

Canda? Ku tak selucu ayam terbang.

Anganku hilang terkikis sebuah genggaman.